—awalnya, aku
menganggap warna laut itu hanyalah biru muda,
—awalnya aku
menganggap kita akan bersama dan bahagia selamanya,
—menyenangkan bukan?
Aku tak pernah berpikir bahwa ternyata mencintai seseorang
adalah hal yang menyakitkan. Aku hanya tahu bahwa saat mencintai seseorang,
akan terasa bahagia saat bahagia saat dapat melihatnya bahagia dan akan terasa
menyakitkan saat melihatnya terluka. Saat itu, aku hanya ingin menjadi alasan
disetiap senyumnya dan menjadi penghapus air matanya disaat ia menangis, aku
hanya ingin menjadikannya milikku, milikku seutuhnya,
—namun saat itu aku masih terlalu
naif,
“Maaf—“
—aku masih belum mengerti untuk
siapa senyuman itu
“—tetapi aku—“
—dan
siapa penyebab dari semua air mata itu.
“—a-aku
menyukai Jay.”
—pada akhirnya aku
mengerti bahwa laut juga berwarna biru tua
—pada akhirnya aku mengerti
bahwa kata bersama dan selamanya hanyalah sebuah wacana
—namun tak apa,
—karena selama kau
bahagia, semua terasa menyenangkan.